Kurangi Depresi pada Lansia, Bisa Dengan Bermain Game - IT Garla

Breaking

Selamat datang di IT Garla, Dimana Kita Bisa Berbagi Ilmu Tentang Teknologi, Update News dan Bebagai Macam Artikel.

Monday, March 14, 2016

Kurangi Depresi pada Lansia, Bisa Dengan Bermain Game

Depresi bisa dialami siapa saja baik usia muda maupun tua. Akibat beberapa sebab, depresi bisa memicu bunuh diri. Misalnya saja yang terjadi pada aktor kawakan Robin Williams yang meninggal diduga bunuh diri karena depresi.

Selain terapi, biasanya depresi diatasi dengan konsumsi antidepresan. Namun, baru-baru ini studi dalam jurnal Nature Communications menemukan bahwa bermain game juga bisa membantu orang lanjut usia untuk meringankan depresinya.


Dikatakan para peneliti, uji coba ini dilakukan untuk menguji teori bahwa praktik intens bisa memulihkan fungsi otak untuk belajar, mengingat, dan lebih mudah dalam pengambilan keputusan.

"Perawatan konvensional dengan memberi obat antidepresan justru membuat para lansia yang depresi lebih tertekan dan harus berjuang melawan depresi lebih keras. Apalagi, cara kerja antidepresan cukup lama dan hanya berhasil pada satu dari tiga orang," terang co-author Sarah Morimoto dari Institute of Geriatric Psychiatry in New York.

http://icrontic.com/uploads/features/gaming/2009/04/old_gamers.jpg

Dalam studi ini, peneliti melibatkan peserta usia 60-89 tahun. Tim menempatkan 11 orang dalam program pelatihan komputer selama empat minggu untuk melihat tingkat depresi dan fungsi otak. Sementara itu, 33 orang diberi obat antidepresan.

"Hasilnya bermain game sama efektifnya dengan obat antidepresan untuk mengurangi gejala depresi hanya dalam waktu 4 pekan. 72 persen peserta bisa benar-benar pulih dari depresi," tutur Sarah seperti dikutip dariAFP.

http://images.crispygamer.com/public/feature-1901/wii.jpg

Selain itu, bermain game juga membuat otak jauh lebih baik untuk menjalankan fungsi berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan. Meski demikian, Sarah menekankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.

"Studi kali ini terbatas pada sampel yang kami gunakan dan masih minim kelompok pembanding. Hal terpenting yakni ada peluang jalan baru untuk mengatasi depresi, selain konsumsi antidepresan," tegas Sarah.

Sumber : detik

No comments:

Post a Comment